get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Batik Nasional, Perajin Purbalingga Gelar Pameran dan Membatik di Atas Kain Sepanjang 36 Meter

Desainer Ini Tampilkan Karya Difabel dalam Banyumas Fashion Festival 2023

Minggu, 02 Juli 2023 | 21:00 WIB
header img
Desainer muda asal Kabupaten Banyumas menampilkan batik bertemakan 'Banyu Biru' ini ternyata melibatkan para penyandang difabilitas dalam penggarapan karya batik Banyumasan. Foto: Arbi Anugrah

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Ada yang berbeda dari karya salah satu desainer yang tampil di Banyumas Fashion Festival (BFF 2023), Sabtu (1/7) kemarin. Desainer muda asal Kabupaten Banyumas yang menampilkan batik bertemakan 'Banyu Biru' ini ternyata melibatkan para penyandang difabilitas dalam penggarapan karya batik Banyumasan.

Ia adalah Ari Nugroho, salah satu desainer muda yang tergabung dalam Banyumas Fashion Indonesia dan merupakan UMKM binaan Bank Indonesia. Dia mengaku, dalam penggarapan desain pakaian batik miliknya, ia melibatkan penyandang difabilitas tuna rungu.

"Itu saya melibatkan teman-teman difabel. Jadi saya ingin bahwa karya saya ini tidak hanya bisa dinikmati oleh saya sendiri, tetapi bisa melibatkan mereka teman-teman difabel," kata Ari saat berbincang usai penampilan karyanya di atas catwalk, Sabtu (1/7) kemarin sore.

Menurut Ari, dengan bergabung dengan Banyumas Fashion Indonesia, dirinya juga dituntut untuk mengembangkan produk-produk UMKM, terutama kain batik melalui brand personalnya Dejarumi. Sebab, selama ini Banyumas sangat terkenal dengan batik Banyumasan-nya tapi belum ada Ready to wear atau busana yang bisa langsung dipakai.

"Nah kita para desainer dituntut untuk lebih kreatif dan mengembangkan dan berkolaborasi dengan para pelaku UMKM khususnya Batik," ujarnya.

Dilibatkannya tiga orang penyandang difabel dalam karya desain pakaiannya, menurut Ari bukan tanpa sebab. Ia melihat jika para difabel memiliki potensi yang sangat besar, terutama dalam keahlian menjahit, akan tetapi mereka masih jarang dilibatkan dalam mendukung karya-karya desainer.

"Jadi saya ingin memberdayakan para difabel, mungkin agak sulit, dalam tanda kutip diterima di industri seperti konveksi dan sebagainya. Lalu kalau bukan kita yang menggandeng mereka, siapa lagi. Konsepnya simpel kalau kita ingin berkolaborasi dengan para pembatik dan difabel yang juga punya keterampilan menjahit," jelasnya.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut