LUMAJANG, iNewsPurwokerto.id - Kabar duka datang dari Lumajang. Cuaca ekstrem telah menyebabkan banjir lahar Gunung Semeru yang mengakibatkan 516 orang mengungsi, sementara 3 orang dilaporkan meninggal dunia.
Pemerintah Kabupaten Lumajang segera menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, mulai Jumat (7/7/2023). Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap banjir bandang dan aliran lahar dingin Gunung Semeru yang melanda enam kecamatan di Lumajang. Selain banjir, akses jalan juga tertutup akibat longsor yang disebabkan oleh hujan deras di Lumajang.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menjelaskan bahwa status tanggap darurat ini diberlakukan untuk memantau situasi dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, curah hujan masih tinggi dan aliran lahar Gunung Semeru tidak dapat diprediksi. Pihaknya juga masih melakukan evakuasi penduduk dan pendataan kerusakan infrastruktur dan rumah penduduk.
"Saya telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. Semua telah saya tandatangani dan saya tunjuk Sekretaris Daerah untuk memimpin tim satuan tugas," ujarnya.
Data sementara menunjukkan banjir melanda enam kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Kecamatan Pronojiwo, Pasrujambe, dan Tempursari.
Editor : Elde Joyosemito