Selain itu, lokasi syuting yang dilakukan selama 21 hari itu, disebut Jourdy dilakukan di rumah yang menjadi tempat tinggal Laras (Hana Malasan) dan Ayu (Ersya Aurelia) merupakan rumah seorang dukun. Meski demikian, rumah tersebut sudah tidak ditinggali lagi, maka dari itu dirinya selalu menjaga diri agar selalu menjaga sikap, omongan dan tingkah laku saat penggarapan film Susuk Kutukan Kecantikan ini.
"Kalau buat aku di film Susuk ini, set-nya beneran serem dibanding film-film ku yang lain, ini kayak tadi kuburan beneran kuburan, terus rumahnya Laras dan Ayu itu adalah rumahnya seorang dukun. Jadi dulunya yang punya rumah dukun dan sudah tidak di tempati, tapi di dalam tanah itu masih banyak benda-benda pesaka punya nya beliau dan kalau temen temen nyimak di kamarnya Laras itu adalah ruang praktek si dukun itu," jelasnya.
Film Susuk Kutukan Kecantikan yang diproduseri oleh Novi Hanabi memang mengangkat fenomena yang kerap terjadi di masyarakat. Film ini sendiri pada hari pertama pemutaran sudah ditonton hingga 50 ribu penonton.
"Alhamdulillah kita sudah 50 ribu penonton, itu si angka yang lumayan cukup ok untuk film horor, semoga mencapai angka yang lebih bagus lagi," jelasnya.
Sementara menurut Ersya Aurelia yang berperan menjadi Ayu mengatakan jika tantangan terbesar dalam pembuatan film Susuk: Kutukan Kecantikan ini adalah jam syuting yang selalu dilakukan malam hari. Hal ini yang menyebabkan jadwal tidurnya menjadi berubah.
"Karena jam syuting kita kebalik, jam tidur kita ikutan kebalik. Jadi kita memang banyak sekali sine malam, terus kita sering banget selesai syuting itu baru jam 6 pagi. Tantangan terbesar selain secara emosi memang untuk menjaga fisik untuk tetap fit," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah