Ia berusaha menyatukan mereka melalui kegiatan tersebut dan menjelaskan bahwa acara tersebut awalnya dimulai sebagai hiburan dan untuk membawa suasana damai dalam pemilu.
Bambang, yang terlibat dalam tim pemenangan Ganjar-Mahfud, menegaskan bahwa meskipun kegiatan tersebut memiliki tujuan politis, pesan moral utamanya adalah mempromosikan budaya dan membangun pemilu yang damai.
“Pilihan lakon "Kresna Dhuta" untuk wayang kulit dipilih karena Kresna merupakan simbol kecendekiawanan dan kebijaksanaan, mengkritisi situasi politik saat ini, dan menekankan pentingnya mengembalikan hak-hak yang benar kepada pemiliknya,”jelasnya.
Ketua panitia, Suho, menjelaskan bahwa Umbul Donga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud, dan pagelaran wayang kulit "Kresna Dhuta" dipilih sebagai aspirasi dari pemerhati budaya dan masyarakat adat dalam menghadapi situasi politik yang agak gonjang-ganjing menjelang Pilpres 2024.
Editor : EldeJoyosemito