CIREBON, iNewsPurwokerto - Seorang anak di Kota Cirebon mengalami depresi berat hingga putus sekolah. Hal ini disebabkan handphone yang dibeli anak berusia 13 tahun dari hasil menabungnya itu dijual oleh sang ibu guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sudah 10 bulan lamanya, AR (13) mengalami depresi berat, bahkan AR kerap membuat ulah di rumah ataupun di lingkungan sekitar. AR bahkan tidak lagi mau masuk ke sekolah sejak dua bulan terakhir. Karena sering mengamuk di kelas, membuat rekan-rekan dikelasnya ketakutan, orang tua AR pun berinisiatif agar AR tidak masuk sekolah terlebih dahulu.
Perubahan sikap AR ini terjadi usai handphone yang dibeli dari hasil menabungnya itu di jual oleh sang Ibu untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun telah meminta izin, namun AR ternyata masih memendam kesedihan itu hingga membuat dirinya kehilangan ketenangan.
“Awalnya saya jual HP anak saya untuk kebutuhan makan sehari-hari, karena keadaan saya sedang tidak kerja. Saya sudah izin ke anak saya, nanti dibalikin setelah ada uang. Anak saya ngizinin, ternyata anak saya ini kepikiran dan sampai seperti ini, “kata Siti Anita, ibu kandung AR, dikutip dari Okezone, Selasa (14/05/2024)
Setelah beberapa hari ia menjual handphone putranya itu, anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Alifyanto dan Siti Anita tersebut terlihat sering melamun dan tidak dapat mengontrol emosinya saat pulang ke rumah. Ia mengira, hal itu merupakan kenakalan biasa pada anak. Namun, setelah beberapa lama, AR sering terlihat berbicara sendiri dan memukuli kepalanya sendiri.
Editor : Arbi Anugrah