“Melihat kondisi anak saya semakin parah, karena sering ngomong sendiri dan mengamuk. Saya bawa berobat, Pengobatan pertama ke tempat ruqyah, tapi tidak ada perubahan. Kemudian saya bawa untuk berobat ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara menurut Ade Cahyaningsih, Kabid SD dan SMP Dinas Pendidikan Kota Cirebon mengatakan jika penjualan handphone milik AR yang dibelinya dari hasil menabung tersebut murni untuk kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut dilakukan setelah Ibu AR tidak mendapatkan kiriman uang dari sang suami.
“Ibunda AR ini harus merawat AR dan dua adiknya, sedangkan suaminya bekerja serabutan di luar kota. Karena tidak ada uang, sehingga harus menjual handphone anaknya, karena sudah berbulan bulan tidak dikirim uang oleh suaminya," ujarnya.
Menurutnya, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Cirebon memastikan jika AR masih aktif dalam Kartu Indonesia Pintar dan beberapa bantuan program dari pemerintah. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas lainnya ataupun swasta untuk dapat memulihkan kejiwaan AR yang saat ini tengah terganggu.
“Kartu Indonesia pintar AR ini masih aktif, Kelurahan swadaya juga ada. Kita butuh kerjasama dengan pihak Dinas lain dan swasta untuk membantu memulihkan kondisi AR. Masih besar kemungkinan akan pulih seperti dulu," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah