Braverman sebelumnya menyebut protes pro-Palestina sebagai “pawai kebencian” dan rekan-rekan Tory-nya telah memperingatkan bahwa komentarnya mengenai kapal migran dan geng-geng “membuat kaum rasis semakin berani.”
Setelah persidangan selama dua hari, hakim memutuskan bahwa plakat tersebut adalah bagian dari genre satir politik.
Menanggapi keputusan tersebut, Cage International mengatakan, “Cobaan berat Marieha menyoroti metode jahat yang digunakan negara Inggris untuk membungkam dan mengintimidasi kebebasan berbicara warganya sendiri, demi melindungi perang genosida negara asing. Marieha mengalami pelecehan selama berbulan-bulan, termasuk wawancara polisi yang kasar, kunjungan polisi larut malam, dan kampanye hitam di media yang menyebabkan dia kehilangan pekerjaannya dan harus memindahkan keluarganya untuk sementara demi keselamatan.”
“Meskipun ini merupakan hasil yang positif, kasus Marieha tetap menjadi pengingat nyata akan ketidakadilan yang terus terjadi terhadap banyak orang yang menentang keterlibatan Inggris dalam genosida di Gaza,” tegas Cage International.
Israel telah membunuh 41.118 warga Palestina di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Inggris menjadi salah satu pemasok senjata Israel yang digunakan untuk membantai warga Palestina di Gaza.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta