Untuk padi yang sudah panen dan masih ada di sawah bupati meminta untuk diselamatkan di RMU atau tempat pengilingan dan pengeringan padi modern di Kutowinangun. Pihaknya juga sudah meminta RMU untuk memfasilitasi semua petani padi yang terkena dampak banjir agar hasil panennya bisa diselamatkan dengan dikeringkan.
"Nanti Disperindag akan mendata para petani yang padinya basah karena banjir baik yang sudah panen ataupun yang masih di sawah agar bisa diselamatkan di RMU untuk dikeringkan. Pihak RMU juga sudah kami hubungi mereka siap memfasilitasi bahkan bisa dijual di situ," terangnya.
Selain itu, Bupati juga sudah memerintahkan tiap-tiap camat untuk membuat posko penanganan sebagai pusat koordinasi dan pusat penanganan bantuan. "Ini statusnya sudah darurat karena hampir semua wilayah di Kebumen terendam banjir," jelas Bupati.
Berdasarkan data BPBD Kebumen setidaknya ada 18 kecamatan dan 51 desa yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun, Ambal dan Mirit.
Diketahui hujan deras terjadi di Kebumen pada Senin malam (14/3) hingga Selasa pagi (15/3). Akibatnya sejumlah kecamatan di Kebumen terendam banjir. Bahkan, ada jembatan yang rubuh, serta longsor dan pohon tumbang.
Editor : EldeJoyosemito