JANDA atau gadis mau menikah dengan yang mana? Sejatinya tidak ada larangan menikah dengan janda bahkan mempunyai kemulian tersendiri. Namun patut diingat dan ditegaskan bahwa bukan berarti gadis sudah tidak menarik lagi.
Lalu bagaimana pandangan Islam tentang fenomenan sosial, di mana pria memilih menikahi janda dibandingkan gadis?
Ketua umum Wadah Silaturahim Khotib Indonesia (Wasathi) Ustadz Fauzan Amin mengatakan, sejatinya yang terpenting di dalam membina rumah tangga adalah tentang pasangan yang membawa kemaslahatan. Namun jika ingin mengikuti jalan Rasulullah SAW yang menikahi janda, itu tidak jadi masalah.
"Akan tetapi jika berkaca kepada Rasulullah sang panutan umat manusia, beliau menikahi beberapa janda dengan alasan untuk memuliakan mereka, yang pastinya mereka dapat membawa kemaslahatan bagi beliau dan syariat Islam yang beliau sebarkan," katanya saat dihubungi Okezone, beberapa waktu lalu.
Imam Nawawi meriwayatkan sebagai berikut:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ لَا يَتَزَوَّجَ مَنْ مَعَهَا وَلَدٌ مِنْ غَيْرِهِ لِغَيْرِ مَصْلَحَةٍ قَالَهُ الْمُتَوَلِّي وَإِنَّمَا قُيِّدَتْ لِغَيْرِ الْمَصْلَحَةِ لِأَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ أُمَّ سَلَمَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا وَمَعَهَا وَلَدٌ أَبِي سَلَمَةِ رَضِي اللهُ عَنْهُمْ
Artinya: "Dan disunnahkan tidak menikahi janda yang memiliki anak dari suami terdahulu “kecuali adanya kemaslahatan". Dalam hal ini al-Mutawali mengatakan bahwa kesunnahan tidak menikahinya dibatasi dengan kalimat "kecuali ada kemaslahatan". Hal ini karena Rasulullah saw dulu menikahi Ummu Salamah ra sedang ia memiliki anak dari hasil pernikahannya dengan Abi Salamah ra" (Muhyiddin Syarf an Nawawi, Raudlah ath-Thalibin, Bairut al Maktab al Islami, 1405 H, juz, 7, h. 19).
Kemudian dalam salah satu riwayat hadist dijelaskan, Rasulullah SAW bersabda:
"Beliau bertanya, 'Apakah (kamu menikah) dengan janda atau perawan?' Saat Jabir menjawab 'Janda', Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bertanya kedua kali, 'Mengapa tidak menikahi perawan hingga kamu bisa bermain dengannya dan dia pun bisa bermain denganmu?'.
Jabir menjawab, 'Aku ini memiliki saudari banyak perempuan. Aku menikahi janda agar ada wanita yang merawat, mengurusi dan menyisiri rambut mereka'. Nabi pun menasehati, ‘Adapun jika engkau telah sampai di rumah, maka kumpulilah istrimu, kumpulilah istrimu"(HR. Al-Bukhari no. 2097 dan Muslim no. 1089).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta