Ternyata, sosok yang dilihat Awe itu adalah teman laki-laki dari pendaki wanita tersebut. Singkat cerita, Awe menceritakan apa yang dilihatnya pada Pak Rawuh dan Pak Rawuh kembali menyuruh Awe untuk memperhatikan.
Berikutnya, Awe menuju ke Desa Rawuh yang ketiga. Kali ini, ia mengajak pendaki wanita bersamanya. Di sana, Awe kembali bertemu dengan seorang pendaki laki-laki bernama Jalil yang sebelumnya pernah ia temui. Lalu, sama seperti sebelumnya, Awe kembali berjaga-jaga. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini hanya Awe seorang diri yang memperhatikan keramaian orang-orang.
“Mereka itu berbentuk sesuatu yang indah, kalau aku bilang tidak serem. Seolah-olah aku lagi berada di sebuah istana yang megah, megah bukan arti bangunan tapi orang-orang yang bersih, bercahaya. Tiba-tiba, sebelahku lewat, bunyi kuda. Itu mbak yang tadi sama aku, kok bisa dia jadi kuda? Lewat lagi, masnya yang tadi, jadi kuda juga,” kata Awe dalam video berdurasi 1 jam 20 menit tersebut.
Keesokan harinya, Awe pun meminta Pak Rawuh untuk mengantarkannya menuju kembali ke Desa Rawuh yang pertama. Sesampainya di sana, Awe langsung bertanya pada Pak Rawuh atas apa yang dilihatnya itu. Pak Rawuh pun menjawab bahwa tiga pendaki, dua perempuan dan satu laki-laki tersebut melakukan hal yang tidak senonoh dalam aktivitasnya mendaki.
Hal itulah yang kemudian membuat mereka tidak bisa keluar dari tempat itu. Pak Rawuh juga menambahkan bahwa dua orang yang berubah menjadi kuda itu belum meninggal. Sedangkan, tiga orang pendaki laki-laki yang pertama kali ditemui Awe dan salah seorang pendaki wanita, Pak Rawuh menjelaskan bahwa mereka telah meninggal.
“Tidak semua pendaki yang berbuat senonoh ada di sini. Mereka melakukan di tempat yang salah. Samarantu,” tegas Pak Rawuh.
Setelah mendapatkan kejelasan, Awe pun berhasil keluar kembali dari desa itu. Begitu keluar, Awe turun menuju basecamp dan kemudian pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Awe tersadar oleh orang tuanya bahwa ternyata ia tidak pulang selama 2 minggu, padahal yang ia alami hanya beberapa hari saja. Selesai.
Kalian juga bisa berbagi kisah dan pengalaman horor saat tengah melakukan pendakian. Cerita yang menarik nantinya akan ditayangkan di iNews Purwokerto. Klik disini untuk berbagi kisah horor saat mendaki Gunung.
Editor : Arbi Anugrah