ANGELINA, seorang wanita cantik berdarah Tionghoa ini memutuskan menjadi mualaf dan masuk Islam setelah mendapatkan hidayah. Keputusannya itu dilakukan karena sejak kecil ia telah mengenakan hijab, meski terlahir dari keluarga non-Muslim.
Kisah Angelina ini ia ceritakan dikanal YouTube Laskar Tujuh Langit. Perjalanan panjangnya dimulai sedari kecil. Angelina memang berasal dari keluarga non-Muslim yang terbilang taat dengan agamanya saat itu.
Namun uniknya sejak kecil dia sudah sering mengenakan hijab di kesehariannya. "Waktu kecil saya non-Muslim. SD aku sudah pakai hijab," kata Angel beberapa waktu lalu.
Perempuan cantik ini tertarik memakai hijab karena lingkungannya yang kebanyakan Muslim. Tidak hanya menggunakan hijab, dia juga suka belajar hal-hal yang berkaitan dengan ibadah agama Islam.
"Pakai hijab karena di sekeliling, sekolahan juga kebanyakan Muslim, jadi saya ikut mengaji, sholat, hijab," paparnya.
Ketika usia Angel menginjak 15 tahun, keluarganya berpencar untuk mencari nafkah. Dia yang tinggal di Pontianak pun memutuskan menikah agar memiliki pendamping.
Namun, kebahagiaan rumah tangga Angelina tidak bertahan lama. Berlangsung sekitar 4 tahun, mereka akhirnya memutuskan berpisah. Setelah itu dia bertekad mendalami agama Islam dan memakai hijab.
"Saya ikut seminar. Saya bisa ngikutin memperdalam ajaran Islam. Saya sudah pakai hijab saat itu," ujarnya.
Sampai akhirnya Angelina berkeinginan bulat untuk masuk Islam. Dia pun bertanya kepada temannya yang juga seorang mualaf.
"Saya tanya ke teman, di mana ada ustadz dan ustadzah yang bisa masukin Islam?" tuturnya.
Akhirnya Angelina datang ke sebuah masjid. Dia bertemu dengan seorang imam masjid dan memintanya untuk membimbing masuk Islam.
"Saya beranikan diri ke masjid sendiri di awal bulan Agustus, beliau ternyata imam masjid, Alhamdulillah beliau yang mendidik saya sampai saya bisa begini," ucapnya.
Setelah mantap menjadi mualaf dan menjalankan ibadah Islam, Angelina merasakan banyak perubahan ke arah kebaikan dan kedamaian. Dia pun merasa kehidupan baru.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Arbi Anugrah