Dalam kehidupannya, Simatupang merasa ada tiga Karl yang mempengaruhi kehidupannya dan juga pemikirannya, yaitu; Carl von Clausewitz, seorang ahli strategi perang, Karl Marx dan Karl Barth, teolog Protestan terkemuka abad ke-20. Seluruh kehidupan Simatupang mencerminkan peranan ketiga pemikir besar itu.
Simatupang kemudian memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Amerika Serikat untuk pemikiran-pemikiran ilimiahnya pada tahun 1969. Karya-karya lain dari Simatupang yang diterbitkan antara lain Soal-soal Politik Militer di Indonesia (1956), Pengantar Ilmu Perang di Indonesia (1969), Laporan dari Banaran (1980), Peranan Angkatan Perang dalam Negara Pancasila yang Membangun (1980), Pelopor dalam Perang, Pelopor dalam Damai (1981), Iman Kristen dan Pancasila (1984), Keprihatinan dan Tekad; Angkatan ’45 Merampungkan Tugas Sejarahnya (1985) dan Dari Revolusi ke Pembangunan (1987). Untuk mengenang jasanya, sekelompok cendikiawan menerbitkan sebuah buku memoir dengan judul Saya Orang yang Berhutang (1990).
Simatupang meninggal dunia pada tahun 1990 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pada tanggal 8 November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada TB Simatupang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait