Suriname, kata Rektor diketahui kental dengan budaya jawa sehingga punya irisan dengan Indonesia. Sementara Iran, juga dikenal sebagai negara muslim yang punya corak khusus.
"Paling fundamental tentu kerjasama pendidikan. Secara khusus dengan Iran misalnya kita bicarakan kemungkinan ada Persian Corner, di UIN Saizu agar kita bisa belajar dan tau terkait Iran," katanya.
Sementara bicara India, kata Rektor, 'pertukaran budaya' sebenarnya jauh sudah lebih dahulu dibanding K-Pop. Sekitar 1990-an, budaya India sudah masuk dan dinikmati warga Indonesia salah satunya melalui film.
"Kami yakin MoU ini akan membawa manfaat peningkatan pelayanan kampus kepada civitas akademika dan masyarakat secara umum. Penelitian, pengabdian hingga pertukaran mahasiswa internasional," katannya lagi.
Rektor melakukan kunjungan tiga negara bersama Wakil Rektor III bidang kerjasama dan mahasiswa Prof Dr Sulkhan Chakim. Juga didampingi Kepala Pusat Kajian Internasional, Dr Mohammad Sobirin.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait