Benarkah Dilarang Menikah pada Bulan Suro?

Hantoro/Arbi Anugrah
Benarkah Dilarang Menikah pada Bulan Suro? Foto Ilustrasi iNews.id

Namun bersamaan dengan itu, terjadi konflik di Madinah antara Bani Hasyim dengan Bani Umaiyah. Di mana Usman, ayahanda Ali, wafat terbunuh. Mendengar kabar itu, Ali pun pulang ke Madinah.

Akan tetapi konflik terus berlanjut hingga membuat Ali terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam. Hasan dan Husein yang berada di Basrah pun lantas pulang ke Madinah.

Kekuasaan pada saat itu berada di tangan Muawiyah, hingga konflik terus berlanjut. Hasan wafat usai keracunan di Madinah.

Husein yang merasa situasi makin tidak terkendali, kemudian menyerahkan Madinah kepada Yazid bin Muawiyah. Dia pun kembali ke Basrah bersama keluarga besarnya tanpa membawa pasukan perang. Hussein berharap terjadi perdamaian saat itu. 

Saat berada di tengah perjalanan, tepatnya di Karbala, pada 9 Asyuro (9 Muharram), Yazid yang sudah tidak bisa mengendalikan emosi, kemudian mengirim pasukan perang untuk membunuh Husein beserta seluruh keluarga dan anak cucunya.

Tepat pada 10 Asyuro, pasukan Yazid melakukan pembantaian terhadap cucu-cucu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam hijrah. Seluruh umat Islam pun berduka akibat perbuatan sadis tersebut.

Sejak saat itulah orang Islam di dunia, bahkan masyarakat Jawa, menjadikan Suro sebagai bulan duka atau bulan belasungkawa. Jadi, tidak ada kaitannya dengan Nyi Roro Kidul mengadakan pesta pernikahan.

"Itulah mengapa banyak orang Jawa tidak berani menikahkan anaknya di bulan Suro. Bukan karena Nyi Roro Kidul sedang melaksanakan pesta pernikahan, tapi karena sedang berada di bulan berduka," tegas Gus Muwafiq.

Wallahu a'lam bisshawab. 

Editor : Arbi Anugrah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network