JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kisah heroik lima jenderal Kopassus, sang komando elite yang disegani dunia, terukir dalam tinta sejarah bangsa.
Dengan kemampuan tempur yang luar biasa, bergerak cepat di segala medan, membidik dengan presisi, serta mahir dalam pengintaian dan antiteror, prajurit baret merah ini menjelma menjadi legenda hidup. Moto "Berani, Benar, Berhasil" bukan sekadar semboyan, melainkan jiwa yang menyala dalam setiap tindakan mereka.
Sejak kelahirannya, Kopassus telah menorehkan tinta emas, melahirkan para pemimpin tangguh yang namanya abadi dalam catatan heroik Indonesia.
Kopassus telah melahirkan sederet tokoh-tokoh fenomenal yang dedikasi dan keberaniannya menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
1. Idjon Djanbi, Sang Perintis Berdarah Belanda,Jiwa Merah Putih
Terlahir dengan nama Roger Bernard Visser, putra petani Bunga Tulip yang pernah menjadi pengemudi Ratu Wilhelmina di tengah bara Perang Dunia II, takdir membawanya ke tanah air Indonesia. Di sini, panggilan jiwa membawanya untuk merintis cikal bakal pasukan komando yang terlatih untuk misi-misi berbahaya. Dengan tangan besi, ia menempa para prajurit pilihan melalui gemblengan keras, membentuk mental baja dan keahlian tempur yang tak tertandingi.
Pasukan baret merah yang gagah berani ini awalnya bernama Kesatuan Komando Teritorial III (Kesko III), bernaung di bawah Divisi Siliwangi. Namun, semangat juang dan visi Idjon Djanbi telah menanamkan fondasi kokoh bagi lahirnya legenda Kopassus yang kita kenal hari ini. Jejaknya abadi, menginspirasi keberanian dan dedikasi tanpa batas bagi setiap prajurit baret merah yang mengemban amanah Ibu Pertiwi.
2. Benny Moerdani, Sang Jenderal Intelijen
Leonardus Benyamin Moerdani, atau yang lebih dikenal dengan nama Benny Moerdani (1932-2004), adalah legenda militer Indonesia yang kekuatannya menggema di era Orde Baru. Sosoknya bagaikan enigma, seorang perwira tinggi TNI yang menyelami samudra intelijen, menjadikannya figur yang penuh misteri dan disegani.
Namun, di balik aura intelijen yang menyelimutinya, tersembunyi keberanian seorang prajurit sejati. Benny Moerdani adalah komandan yang memimpin langsung operasi pembebasan sandera dalam pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, pada 28 Maret 1981.
Kendati demikian, jejak kepemimpinannya juga diwarnai kontroversi. Bagi sebagian kalangan, namanya tak terpisahkan dari peristiwa Tanjung Priok dan operasi penembakan misterius di era 1980-an.
Dalam panggung pemerintahan, Benny Moerdani memegang tampuk kekuasaan sebagai Panglima ABRI, Menteri Pertahanan dan Keamanan, serta Pangkopkamtib. Di bawah kepemimpinannya, ABRI menjelma menjadi kekuatan yang disegani, menjaga kedaulatan bangsa dengan tangan besi.
Jenderal Benny Moerdani dilantik menjadi Panglima ABRI, panglima tertinggi Tentara Nasional Indonesia, oleh Presiden Soeharto, sebuah pengakuan atas dedikasi dan loyalitasnya yang tak tergoyahkan kepada negara dan bangsa. Namanya abadi dalam sejarah militer Indonesia, sebagai jenderal intelijen yang berani mengambil risiko demi tegaknya NKRI.
3. Prabowo Subianto, Usia Muda 26 Tahun Bertugas di Timor Timur
Namanya terukir dalam tinta emas sejarah Kopassus, sang komando elite yang disegani dunia. Letnan Jenderal Prabowo Subianto, seorang prajurit tangguh yang pernah memimpin korps baret merah sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, adalah legenda hidup yang keberaniannya menggetarkan jiwa.
Di usia muda, 26 tahun, Prabowo telah mengemban misi berbahaya sebagai Komandan Pleton Group I dalam operasi Tim Nanggala di Timor Leste. Dengan keberanian dan kecerdasan tak tertandingi, ia dan pasukannya mendapat perintah untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, Perdana Menteri pertama Timor Timur. Misi yang mustahil bagi prajurit biasa, namun tidak bagi Prabowo.
Di bawah komandonya, Gultor menjelma menjadi kekuatan antiteror yang disegani, siap menghadapi ancaman terorisme yang mengintai bangsa.
Pada Desember 1995, Prabowo diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal, sebuah pengakuan atas dedikasi dan kepemimpinannya yang luar biasa. Ia kemudian dipercaya sebagai Pangkostrad pada 20 Maret 1998, meski hanya selama 10 hari. Jabatan terakhirnya di militer adalah Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
Kini, Prabowo Subianto mengabdikan dirinya kepada negara sebagai Presiden RI. Pengalamannya sebagai prajurit elite dan pemimpin tangguh menjadi modal berharga dalam menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa. Namanya abadi dalam sejarah Kopassus, sebagai komandan elite yang berani, cerdas, dan setia kepada Ibu Pertiwi.
4. Sarwo Edhie Wibowo, Sang Garuda Pembasmi Pengkhiantan, Pelindung Nusantara
Letnan Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (1925-1989), bukan sekadar tokoh militer biasa, melainkan pahlawan bangsa yang gagah berani. Ayahanda tercinta dari Ibu Negara Kristiani Herrawati, dan mertua dari Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namanya harum dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Dalam gemuruh karier militernya, Sarwo Edhie pernah memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), cikal bakal Kopassus yang legendaris. Di bawah komandonya, RPKAD menjelma menjadi kekuatan tempur yang disegani, siap diterjunkan di medan pertempuran mana pun demi membela Ibu Pertiwi.
Namun, puncak keheroikannya terukir saat tragedi pengkhianatan G30S/PKI mengguncang bangsa. Dengan jiwa ksatria dan keberanian tanpa gentar, Sarwo Edhie memimpin langsung pasukannya menuju Lubang Buaya, tempat para jenderal dan perwira TNI AD gugur dengan keji. Di tengah duka dan amarah, ia berhasil mengangkat jenazah para pahlawan revolusi, memberikan penghormatan terakhir yang layak bagi para syuhada bangsa.
Tak hanya itu, Sarwo Edhie juga tampil sebagai panglima perang yang tak kenal lelah dalam memberantas sisa-sisa gerombolan PKI di Jawa Tengah. Dengan strategi jitu dan semangat membara, ia memimpin pasukannya membersihkan bumi pertiwi dari ideologi sesat yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Sarwo Edhie Wibowo adalah simbol keberanian, ketegasan, dan loyalitas tanpa batas kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namanya abadi dalam sejarah, sebagai jenderal Kopassus yang menjadi garda terdepan dalam melindungi Pancasila dan keutuhan bangsa.
5. Sintong Panjaitan, Penumpas Pembajakan Woyla
Letnan Jenderal TNI (Purn) Sintong Hamonangan Panjaitan, nama yang menggema sebagai salah satu legenda Kopassus, adalah олицетворение keberanian dan kecerdasan taktis. Ia bukan hanya seorang prajurit biasa, melainkan оператор ulung yang dipercaya mengemban berbagai posisi strategis, mulai dari Penasihat Militer Presiden BJ Habibie, Sesdalopbang, Pangdam IX Udayana, hingga puncak kepemimpinan sebagai Komandan Jenderal Kopassus.
Lahir dari bumi Tarutung, Sumatera Utara, Sintong Panjaitan telah menorehkan tinta emas dalam sejarah militer Indonesia melalui partisipasinya dalam 20 perintah operasi/penugasan di dalam dan luar negeri. Namun, salah satu aksi heroiknya yang paling dikenang adalah kepemimpinannya dalam Grup-1 Para Komando saat operasi kontra-terorisme pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla. Dengan pangkat letnan kolonel, ia memimpin pasukannya dalam misi penyelamatan yang penuh risiko.
Keterlibatannya yang gemilang dalam berbagai operasi militer di wilayah Timor Timur juga mengantarkan Sintong Panjaitan menduduki kursi Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, yang meliputi Provinsi Timor Timur.
Di sana, ia menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan efektif, menjaga stabilitas dan keamanan wilayah yang baru bergabung dengan NKRI. Sintong Panjaitan adalah simbol keberanian, kecerdasan strategis, dan dedikasi tanpa akhir kepada bangsa dan negara. Namanya abadi dalam legenda Kopassus, sebagai оператор ulung yang selalu siap sedia membela Ibu Pertiwi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait