Larangan Bagi Orang yang Junub, Mana yang Tak Sadar Sering Dilakukan?

Widaningsih
Ada larangan-larangan bagi orang yang junub. Larangan tersebut berkaitan dengan kondisi junub dan penyebabnya. Foto ilustrasi/ist

3. Dilarang Thawaf

Orang junub tidak boleh melakukan tawaf di Baitullah. Pada prinsipnya, thawaf itu sama dengan shalat; sama-sama bentuk ibadah yang menyaratkan kesucian pada pelakunya. Akan tetapi, thawaf boleh berbicara sedangkan shalat tidak. Tambahan pula, pelaksanaan tawaf itu di dalam Masjidil Haram. Ibadah tawafnya sendiri tidak boleh, apalagi ditambah berdiam diri di dalam masjid.

4. Dilarang menyentuh mushaf

Orang junub tidak boleh menyentuh mushaf: lembaran, kover, atau bagian mushaf yang lain. Apabila menyentuhnya saja tidak boleh maka membawanya juga tidak boleh. Namun, boleh membawa barang yang di dalamnya berisi mushaf. Dengan syarat dia tidak bermaksud membawa mushaf tersebut. Contohnya, membawa tas yang di dalamnya berisi mushaf dan barang-barang yang lain.

Orang junub boleh menyentuh dan membawa kitab tafsir sebab pada umumnya kitab tafsir tidak dianggap sebagai mushaf itu sendiri.

Allah berfirman,

لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ

“tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS. Al-Waqi’ah: 79)

5. Dilarang membaca Al-Qur'an

Orang junub tidak boleh membaca al-Quran sekalipun hanya satu atau sebagian ayat saja. Apabila dia membaca sebuah kitab dan mendapati di dalamnya terdapat ayat al-Quran maka dia tidak boleh membacanya.

Ibnu Umar meriwayatkan, Rasulullah bersabda,

لاَ يَقْرَأُ الجُنُبُ وَالحَائِضً شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ

“Orang yang junub dan haid tidak boleh membaca sesuatu apa pun dari al-Quran.” (HR. Al-Bazzar, 12/220. Al-Bani mengatakan hadis ini munkar)

Orang junub boleh membaca kalimat dzikir dalam Al-Qur'an dengan niat berdzikir atau berdoa, bukan dengan niat membaca. Sementara itu, dia boleh melihat isi Al-Qur'an dan melafalkannya di dalam hati. Sebab yang disebut dengan membaca adalah ketika melafalkannya dari lisan.

Orang junub yang tidak mendapati air untuk mandi, juga tidak mendapati tanah untuk bertayamum, hendaknya tetap mendirikan shalat jika waktunya akan segera habis. Yaitu hanya membaca Al-Fatihah saja dalam shalatnya, tidak membaca yang lain. Demikian itu sebagai bentuk penghormatan terhadap waktu shalat.

Wallahu A'lam

Lihat Juga :
5 Larangan Bagi Orang yang Junub, Nomor 4 Tak Sadar Sering Dibawa

 

Editor : Arbi Anugrah

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network