MUALAF cantik Haniah, wanita Inggris yang semasa mudanya lekat dengan gaya hidup bebas, kini mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala
Haniah merasa kehidupan masa lalu memang terasa membahagiakan, ternyata tidak membawa ketenteraman di dalam hatinya, semuanya semu dan fatamorgana saja.
Haniah merasa bahwa dalam hidup harus ada batasan. Hal itulah yang akhirnya membawa dirinya menjadi seorang mualaf, walau harus menanggung konsekuensi luar biasa, yakni kehilangan segalanya termasuk keluarganya sendiri.
Haniah merasa bahwa dalam hidup harus ada batasan. Hal itulah yang akhirnya membawa dirinya menjadi seorang mualaf, walau harus menanggung konsekuensi luar biasa, yakni kehilangan segalanya termasuk keluarganya sendiri. Semua berawal saat kuliah.
Haniah pertama kali mengenal Islam dari temannya. Saat itu seperti kebanyakan penduduk Barat lainnya, ia sempat memikirkan bahwa Islam adalah agama yang lekat dengan terorisme. Namun pandangannya perlahan berubah saat ia menemukan fakta bahwa Islam mengatur sejumlah batasan untuk umatnya terutama perempuan, hal yang dicari-cari selama ini oleh Haniah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta