Selain itu, ada manfaat uang tunai antara lain: santunan sementara tidak mampu bekerja yang diberikan selama peserta tidak dapat bekerja selama dirawat sebagai pengganti penghasilan; santunan cacat apabila peserta mengalami cacat; santunan kematian untuk ahli waris apabila peserta meninggal dunia akibat kecelakaan kerja yang besarnya 48 kali gaji yang dilaporkan; bantuan transportasi dari tempat kejadian kecelakaan kerja ke Rumah Sakit, dan lain-lain.
“Kemudian layanan Return to Work, yang merupakan layanan pendampingan yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan terhadap peserta yang mengalami kecelakaan kerja yang dilakukan dari peserta dirawat, menjalani rehabilitasi medis sampai dengan peserta dapat bekerja kembali,”ujarnya.
Selain dari pada itu, dalam hal peserta meninggal dunia karena kecelakaan kerja, maka anak yang bersangkutan berhak atas manfaat beasiswa yang diberikan untuk 2 orang anak dari TK sampai dengan perguruan tinggi dengan total manfaat sampai dengan Rp174 juta.
Mengingat besarnya manfaat yang diberikan dan tingginya potensi risiko kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja, Antony mengimbau kepada para pimpinan-pimpinan perusahaan agar semakin aware akan pentingnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dengan mengikutsertakan semua karyawannya dalam Program BPJS Ketenagakerjaan. Jangan biarkan para pekerja jatuh ke dalam jurang kemiskinan karena bagaimanapun pekerja adalah aset dan telah memberikan kontribusi yang banyak untuk kemajuan perusahaan.
“Di satu sisi BPJS Ketenagakerjaan melalui fasilitas kesehatan kerja samanya (PLKK) terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta. Dalam hal ditemukan pelayanan yang kurang baik atau kurang simpatik oleh RS/Klinik kerja sama, peserta agar melaporkannya kepada BPSJ Ketenagakerjaan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kedepannya,”tambah Antony.
Dalam kesempatan tersebut Direktur RS At-Tin Husada, dr. Tuti juga menyambut baik kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, dan berharap kerja sama ini dapat terjalin dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi peserta. Prosesi penandatanganan kerja sama tersebut diakhiri dengan kegiatan Hospital Tour yang diikuti oleh seluruh peserta.
Editor : Elde Joyosemito