get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Desa di Banyumas Gelar Umbul Doa dan Yasinan untuk Pilkada yang Damai

Balada Pengrajin Ketupat di Trotoar Depan Pasar Manis Purwokerto

Minggu, 01 Mei 2022 | 18:02 WIB
header img
Dari generasi ke generasi, ketupat yang dalam filosofi Jawa berarti "ngaku lepat" (mengakui kesalahan), menjadi satu makanan yang identik dalam merayakan hari besar umat Islam. (Foto: Agustinus Yoga Primantoro)

PURWOKERTO, iNews.id - Tak terasa, kini umat Islam akan menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Salah satu yang hal yang erat dengan Hari Raya adalah ketupat. Dari generasi ke generasi, ketupat yang dalam filosofi Jawa berarti "ngaku lepat" (mengakui kesalahan), menjadi satu makanan yang identik dalam merayakan hari besar umat Islam.

Hal tersebut juga diutarakan oleh Ovi (33), salah seorang warga yang tengah membeli selongsong ketupat. Menurutnya, lebaran tidaklah lengkap tanpa adanya ketupat.

"Iya kalo tiap lebaran sih beli, emang udah tradisi ya, kalo misale lebaran ga ada ketupat itu kaya ada yang beda. Ya walaupun tetep beli nasi, tetep harus ada kupatnya. Beli yang udah langsung jadi aja biar ga susah, ga bisa bikin juga," katanya pada iNewsPurwokerto.id, Minggu (1/5/2022).

Ditemui di tempat yang sama, terlihat Tarmi (50) dan Sutiah (62) tengah menganyam janur atau daun kelapa di kawasan trotoar depan Pasar Manis, Kecamatan Sokanegara, Purwokerto Timur, Banyumas. Keduanya telah mulai berjualan sejak beberapa hari lalu. 

Meskipun berjualan di tempat yang sama, ternyata keduanya berasal dari dua tempat yang berbeda. Tarmi (50) merupakan salah seorang pengrajin selongsong ketupat asal Kalibagor, Banyumas yang sudah datang sejak pukul 07.00 WIB. 

Untuk membuat satu selongsong ketupat sendiri, Tarmi mengaku bahwa dirinya membutuhkan satu helai daun kelapa dan ia mampu mengerjakannya dalam waktu satu menit. Sedangkan, bahan baku selongsong ketupat tersebut didapatkannya dari pemilik pohon kelapa.

"Ini kan pupusan mas, satu batang isinya banyak, harganya Rp 12.000,- kadang Rp 15.000,-," jelas wanita paruh baya yang telah berjualan sejak duduk di bangku kelas 6 SD.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut