PURWOKERTO, iNews.id - Siapa yang tidak mengenal bioskop Rajawali Theatre yang berada di Jalan S. Parman Kelurahan Purwokerto Kulon, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Bioskop legendaris yang berdiri sejak 1980 ini punya segudang cerita pada masanya.
Hingga kini, setelah 42 tahun, bioskop Rajawali masih bertahan setelah melalui berbagai macam rintangan, bahkan menjadi bagian jaringan dari 21 Cinema.
Baca Juga:
Bioskop Purwokerto Viral, Pertahankan Poster Lukis di Film Doctor Strange
Dari berbagai perjalanan panjang tersebut, salah satu yang masih dipertahankan adalah poster lukisan film di dinding jadwal penayangan film. Karena masih dilukis secara manual tersebut, bioskop Rajawali Cinema sempat beberapa kali viral.
Bahkan, kenangan tersebut banyak diingat oleh generasi 1980 hingga generasi 2000-an. Di mana saat itu belum terdapat handphone atau gadget canggih seperti sekarang ini.
Baca Juga:
Berdiri 1980, Ini Kisah Perjalanan Bioskop Purwokerto yang Pertahankan Poster Lukisan di Era Digital
Saat itu, untuk menyebarkan informasi jadwal penayangan film bioskop, Rajawali menggunakan mobil publikasi yang berkeliling hingga wilayah eks Karisidenan Banyumas, diantaranya Purbalingga, Cilacap, Kebumen, hingga Banjarnegara.
Mobil publikasi bioskop Rajawali Purwokerto (Foto: Instagram/@rajawalicinema)
Biasanya mobil publikasi didesain dengan tampilan poster lukisan film pada bagian kanan, kiri dan belakang kendaraan, lengkap dengan speaker pada bagian atas kendaraan. Sambil berkeliling dan menyebarkan kertas poster berisikan jadwal penayangan film dan mengajak masyarakat untuk nonton ke bioskop.
Humas Rajawali Cinema, Eny Kuswati (47) sempat menceritakan masa-masa itu kepada iNews Purwokerto. Ketika itu ia belum bergabung dalam manajemen Rajawali Cinema, namun ia mengalami saat mobil publikasi tengah berkeliling.
Pada masa itu, bukan hanya bioskop Rajawali saja, tapi terdapat sederet bioskop lain di Kota Purwokerto. Diantaranya seperti bioskop Garuda, Nusantara, Kamandaka, President, Rajawali, Srimaya dan juga bioskop Dinasti.
"Saya ngalamin waktu kecil, itu saya seneng benget kalau ada mobil publikasi lewat, pasti minta gambar (poster jadwal film), mungkin sekarang kan sudah tidak seperti itu lagi," kata Eny beberapa waktu lalu.
Bahkan, setelah dirinya bergabung dan bekerja di Rajawali Cinema pada tahun 1993, ia juga mengaku sempat merasakan berkeliling dengan mobil publikasi. Ketika itu, Rajawali bahkan memiliki hingga dua kendaraan publikasi. Selain publikasi dengan mobil, biasanya jadwal penayangan film juga pasang di sudut toko-toko.
"Saya pernah dulu ikut keliling (Saat sudah kerja), kayak sudah biasa saja, tapi memang ada beberapa yang nanya film nya apa. Kita juga kerjasama di pinggir-pinggir toko pakai semacam papan, itu nanti disitu ditempelin gambar print film. Sekarang karena sudah kurang efektif jadi kita hentikan," ungkapnya.
Editor : Aryo Arbi