Mengintip YouTuber Berpenghasilan Miliaran, Ini Sederet Fakta David GadgetIn Berawal Iseng

JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tidak mengenal YouTuber asal Palembang, David GadgetIn. Melalui Kanal YouTube miliknya, David selalu me-review sejumlah gadget hingga menjadi sorotan para pecinta teknologi.

Pemilik 9,39 juta subscriber di kanal YouTube GadgetIn, membuat David masuk dalam daftar YouTuber berpenghasilan miliaran rupiah. Berikut sejumlah fakta dari David GadgetIn yang dirangkum iNews.id: 

Baca Juga

Ketika Cak Dave Londo Kampung Bagi Pengalaman dan Motivasi Ribuan Mahasiswa UMP

Mulai Berkarier sebagai YouTuber 2014

Pemilik nama David Brendi ini mulai berkarier di YouTube sejak 2014 silam. Video pertamanya yang diunggah di kanal GadgetIn adalah video berjudul “Indonesia Review Xiaomi Mi3”. Dengan kualitas video yang masih pemula, video tersebut berhasil mendapatkan banyak penonton. Seiring dengan perkembangan kanal YouTube-nya, kualitas video David pun semakin baik.

Lulusan Desain Komunikasi Visual

Baca Juga

Menjajal Kuliner Ekstrem di Manado, YouTuber Nex Carlos Coba Makan Tikus hingga Piton!

Sebelum berkarir sebagai YouTuber, David Brendi merupakan lulusan Universitas Bina Nusantara. Dia mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Berbekal ilmu yang sempat didapatkannya di bangku kuliah, David pun tak kesulitan dalam membuat dan mengedit video.

Jadi YouTuber Modal Iseng

Melansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, David mengaku memulai kariernya di YouTube hanya bermodal iseng. Saat masih kuliah, David memiliki banyak waktu luang usai mengerjakan tugas. Karena hal itulah David mengisinya dengan menonton Youtube. Siapa sangka, meski berawal dari sebuah keisengan, kanal YouTube David kini menjadi sumber kekayaannya yang utama.

Baca Juga

Ngeri, YouTuber Cantik asal Korea Selatan Dilecehkan Para Pemuda Saat Live

Sempat Merekam Video dengan Alat Pinjaman

Di awal kariernya sebagai YouTuber, David belum memiliki peralatan broadcasting yang canggih dan lengkap. Akhirnya, dia pun merekam video dengan alat yang dipinjam dari temannya. 

Dia meminjam beragam perangkat esensial seperti kamera, tripod, dan mic kepada teman-temannya. Tak hanya itu, dia pun merekam video hanya di kamar kosnya. Kini, dia telah memiliki berbagai perlengkapan yang lengkap dan studio khusus untuk membuat konten.

Baca Juga

Kisah Manusia Serigala Jadi YouTuber, Buat Blog dan Konten Buktikan Tak Mau Terasing dari Pergaulan

Bimbang antara Lanjut atau Tidak

David juga sempat ragu dan mengaku tidak yakin untuk melanjutkan kanal YouTube miliknya. Dia mengalami kesulitan dalam mendapatkan produk yang akan diulas. 

Tak hanya itu, dia juga harus merelakan tabungan pribadinya untuk membeli gadget yang akhirnya dijual kembali setelah diulas. 

Baca Juga

7 Ide Konten YouTube Untuk YouTuber Pemula

Usahanya ini berbuah manis. Setelah kanal YouTube-nya berkembang pesat, David tak perlu bingung untuk mencari produk untuk diulas. Bahkan, dia kerap diberi tawaran kerja sama oleh beberapa brand.

Masuk Daftar Forbes Indonesia’s Digital Content Creator 2021

David masuk 10 content creator Indonesia menurut Majalah Forbes Indonesia edisi Februari 2021. Forbes Indonesia mencatat 10 content creator menjadi bukti pelaku konten digital punya andil besar dalam geliat perkembangan industri digitalisasi di dalam negeri. 

Sepuluh content creator ini dipilih berdasarkan ketenaran, jumlah pengikut, engagement, jumlah kekayaan yang didapat dari dunia digital serta visi dan misinya. Forbes menekankan, para kreator yang dipilih sudah pasti memuat konten-konten positif.

Berpenghasilan Miliaran Rupiah 

Konten David tak hanya menyuguhkan soal teknologi, namun review barang aneh yang dia beli di e-commerce dan review mystery box. Konten ini berhasil mencuri perhatian masyarakat, khususnya anak muda. 

Banyaknya penonton di kanal YouTube membuat David meraup keuntungan besar. Mengutip situs Social Blade, penghasilannya bisa mencapai 12.800 hingga 205.000 dolar AS atau setara Rp184 juta hingga Rp2,94 miliar per bulannya. Sementara gaji per tahunnya bisa mencapai 153.700 hingga 2,5 juta dolar AS setara Rp2,20 miliar hingga Rp35,9 miliar. 

Editor : Arbi Anugrah