get app
inews
Aa Read Next : Cerita Inspiratif Siboen dari Banyumas : Target Satu Keluarga, Satu Youtuber

Cerita Inspiratif Siboen, Pendiri Kampung YouTuber Bimbing Pemuda Desa

Kamis, 17 Juni 2021 | 08:52 WIB
header img
Cerita Inspiratif Siboen, Pendiri Kampung YouTubers Bimbing Pemuda Desa (Foto : Aryo Rizqi).

PURWOKERTO, iNews.id - Sore itu, Siswanto (38) atau Siboen tengah asyik membuat konten memancing di sebuah tepian sungai yang ada di Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Kegiatan itu rutin dia lakukan setiap harinya sebagai seorang YouTuber yang telah memiliki lebih dari 1,22 juta pengikut ini.

Dengan kesederhanaannya, pencetus Kampung YouTuber ini pun berbagi ceritanya. Bagaimana dirinya membimbing para pemuda desa hingga mereka yang mayoritas merupakan pekerja kasar dengan pendapatan pas pasan ini dapat memiliki penghasilan dari YouTube. Penghasilan para pemuda yang dibimbing Siboen pun saat ini antara Rp 5 juta hingga Rp15 juta per bulannya.

Desa Kasegeran merupakan desa dengan pendapatan asli daerah (PAD) terendah di Kabupaten Banyumas. Maka dari itu, dirinya ingin membuktikan, jika masyarakat pedesaan yang kreatif bisa menjadikan sebuah lahan pekerjaan yang menjanjikan.

Upaya membangun Kampung YouTuber dan keberhasilan Siboen mengelola akun YouTube-nya ini pun mendapatkan perhatian dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Pada Sabtu (5/6) lalu, Siboen bahkan mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Panti Rehabilitasi Antasena Magelang.

Ya memang, Panti Rehabilitasi Antasena? Siboen memang lulusan panti tersebut, namun kisahnya masih panjang hingga Siboen lulus dan memiliki bekal pengetahuan tentang service kendaraan bermotor. Tak main main, Siboen saat itu merupakan lulusan terbaik se Indonesia, hingga dirinya dilirik oleh AHAS kala itu.

"Kemarin tepatnya tanggal 5 Juni 2021 saya diundang oleh Kemensos untuk hadir disana sebagai lulusan berprestasi, pada waktu tahun 2000 saya lulusan terbaik di antasena. Saat ditelepon pengurus panti (untuk hadir) saya sempat menolak, tapi begitu bu Menteri telepon, saya langsung menerima," kata Siboen beberapa pekan lalu. 

Dia pun mengungkapkan rasanya bertemu Menteri, dimana ada rasa malu karena sebagai alumni Panti Rehabilitasi Antasena, dimana panti tersebut memang dikhususkan bagi anak anak nakal.

"Ada rasa malu karena alumni antasena, diakui atau tidak tetap ada rasa malu, namanya alumni panti rehabilitasi, logika manusia manapun pasti ada rasa malu. Tapi didalamnya saya menjadi merasa bangga atas sebuah hasil dan prestasi yang saya dapat dan saya diakui atau tidak ya pasti saya nakal juga. Namun tidak sebagaimana ekspetasi orang tentang balai rehabilitasi. Tapi saya tetep bangga dengan antasena, karena itu ada untuk memperbaiki dan juga untuk mengembangkan," ucapnya.

Namun dibalik kesuksesan yang Siboen dapat saat ini, ternyata dia memiliki cerita pilu. Siboen sendiri bukan terlahir dari keluarga mampu, ayahnya hanyalah seorang pedagang keliling saat ada hiburan di desanya, sementara ibunya merupakan seorang pedagang sayur.

Dengan penghasilan orang tuanya yang cukup untuk makan sehari-hari, Siboen kecil pun putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), karena orang tuanya tidak mampu lagi membiayai pendidikannya.

Ditengah kesulitan masalah ekonomi tersebut, sedari sekolah, dirinya selalu berusaha membantu orangtuanya dengan ikut berjualan. Baik di sekolahnya maupun saat ada hiburan di desanya.

"Orang tua dulu bekerja sebagai pedagang mainan keliling,bapak saya julan balon, otok otok, stiker, gambar, itu profesi bapak saya diwaktu itu. Lalu ibu saya pedagang sayur, jualannya kalau ada hiburan “ojogan” ojogan itu kalau ada hiburan bawa dagangan dibuka, nanti hiburan bubar ya tutup lagi makanya ojog," ucapnya

"Sejak kelas 4 SD saya sudah bantu bapak saya jualan, jadi saya kalau sekolah dasar itu bawa makanan untuk dijual disekolah, tapi waktu itu saya ngambil di warung tetangga ada snack saya bawa,di sekolahan saya jualan,permen,kuaci. Nah pulang sekolah kalau ada hiburan saya ikut bapak bantu bapak jualan. Kalau bapak pegang dagangan yang isi rokok, permen, jajanan. Saya nungguin yang gelarannya disamping dagangan bapak, saya,disitu jual otok-otok, balon, gambar,stiker," kisahnya.

Bagaimana kelanjutan Cerita Siboen mendirikan Kampung YouTuber yang penuh perjuangan dan kisah pilu, bahkan cibiran masyarakat akan kesuksesannya. Tunggu cerita lengkap selanjutnya tentang Cerita Siboen!

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut