Dokter kemudian mendiagnosis Patidar dengan hipertrikosis, yang menurutnya aneh karena tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit tersebut.
Anak laki-laki berjanggut itu awalnya tidak terganggu oleh kondisinya karena usianya yang masih muda, namun keluarganya yang cemas.
"Anggota keluarga saya dan orang tua saya dulu sangat mengkhawatirkan saya,” katanya.
“Anak-anak kecil biasanya takut melihat saya, dan sebagai seorang anak saya tidak tahu kenapa.”
Seiring berjalannya waktu, Patidar semakin menyadari bahwa dirinya berbeda dengan anak-anak lainnya.
“Ketika saya tumbuh dewasa, saya menyadari bahwa seluruh tubuh saya memiliki rambut dan itu tidak seperti orang lain,” katanya, yang segera menjadi sasaran perundungan karena penampilannya yang tidak biasa.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta