Kisah Heroik Denjaka Dalam Operasi Pembebasan Sandera dari Perompak Somalia

Tim iNews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyambut kedatangan Satgas Merah Putih usai membebaskan Kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 22 Mei 2011 lalu. (Foto: Antara)

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono di Podcast Podcast Puspen TNI Episode 7 di kanal YouTube resmi Puspen TNI pada 2020 lalu. Suhartono mengatakan, gerakan dari perencanaan sampai dengan persiapan dilakukan dengan betul-betul serahasia mungkin. 

Setelah diputuskan, akhirnya dikirimkan KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma mendahului ke sana dengan perlengkapan yang akan digunakan sebagai sarana untuk pelaksanaan operasi. 

"Berangkat duluan, kemudian mereka sampai ke Pelabuhan di Srilanka. Selanjutnya, saat mereka KRI ini berangkat, ini pasukan kan masih ada di sini, kita persiapan-persiapan latihan-latihan dasar latihan-latihan taktik yang akan kita gunakan di sana, tetapi juga silence sekali," katanya. 

Suhartono mengatakan, saat itu memang pemerintah seolah-olah tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan ABK Kapal MV Sinar Kudus yang disandera. Padahal, TNI sudah melaksanakan kegiatan persiapan.  

"Setelah kira-kira mendekati Srilanka, KRI kita menggunakan pesawat TNI AU di-drop di sana, langsung sampai bandara, langsung kita menuju KRI. Di sana juga sangat silence, tidak termonitor kemudian baru kita ke daerah operasi untuk mencari di mana posisi dari MV Sinar Kudus tadi itu," katanya. 

Dengan mempertimbangkan data-data intelijen, pasukan akhirnya ke perairan Somalia. Namun, mereka masih menemukan kendala mencari posisi kapal karena lautan yang begitu luas. Apalagi, Kapal MV Sinar Kudus juga terus bergerak. 

"Mereka dibajak oleh pembajak itu dan digunakan untuk membajak kapal lain. Jadi mereka menggunakan taktik itu. Karena apa, begitu mereka menggunakan kapal niaga, kapal-kapal niaga yang lain kan tidak curiga. Mereka selalu moving di laut itu, bergerak," katanya.  
Setelah mendapatkan data intelijen yang cukup akurat, pihaknya mendapat informasi bahwa perompak itu kembali ke markasnya, ke salah satu camp-nya di El-Dhanan, Pantai Ceel Dhahanaan. 

Di wilayah itu ada perkampungan perompak dengan kekuatan sekitar 1.000 orang. "Itu campuran tentunya kan ada pasukannya, ada mungkin pendukungnya, semua ada di situ. Kalau kita lihat dari foto udara, itu memang perkampungan dengan perlengkapan yang lengkap. 

Ada perahu-perahu cepat dengan perlengkapan galah untuk naik ke kapal-kapal yang menjadi sasaran termasuk persenjataannya yang bervariasi tetapi cukup kalau untuk menyerang karena ada senapan mesin, macam-macam, lengkap, ada roket launcher itu, ada semuanya," katanya.  
Lokasi kapal MV Sinar Kudus dibajak (Istimewa/Wikipedia) Pasukan TNI juga mendapat data intelijen banyak camp-camp lain dengan kapal-kapal bajakan dari negara lain yang bahkan diperkirakan ada yang sudah lebih dari setahun tidak dibebaskan. 

Ketika pasukan TNI ke sana, ternyata Kapal MV Sinar Kudus bergerak lagi ke arah camp yang berada di sebelah utaranya.  "Namanya camp L. Nah, di situlah kami melakukan aksi pembebasan itu," katanya. 

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network